❤--Kita Hanya Hamba Maka Selayaknya Memposisikan Sebagai Hamba Alloh Bukan Yamg Lain--❤
Servanthood And What It Is
Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi qs
Bismillahirrahman Nirrahim
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Adapun Caranya untuk menuju Sang Maha Pecinta :
1. Pengabdian (Pendahuluan)
2. Menurut Kehendak Allah
3. Menyenangkan Allah
4. Untuk Allah
5. Dengan Allah
6. Mengetahui Allah
7. Hanya Allah
8. Menggapai Allah Dengan tuntunan yang benar melalui Nabi Muhammad SAW
9. Mengenali Dirimu
10.Hidup Yang Sederhana/Keabadian/Ingat
11.Kebenaran dan Karifan
Setiap ajaran merupakan gabungan ceramah Maulana Sheikh, yang diberikan dalam kurun waktu berbeda, mengenai subyek yang sama (November 1999-Juli 2000. Siprus + Damaskus).
1. Penghambaan
Tujuan dari keberadaan kita mengarungi dunia ini adalah penghambaan. Dukungan Surgawi hanya diraih melalui penghambaan, yang merupakan realitas dari kehidupan kalian (dan tak seorang pun yang mengetahuinya!).Satu-satunya realitas dari keberadaan kita adalah penghambaan pada Tuhan kita Yang Mahakuasa. Jika kalian mengetahuinya, kalian akan ditanya apa yang kalian lakukan dengan pengetahuan itu. Ini mungkin merupakan hal yang terpenting sepanjang hidup manusia. Menjadi hamba-Nya merupakan kehormatan tertinggi bagi manusia, dan tiada kehormatan lain yang melampauinya. Cobalah untuk lebih menghormati dan menghargai Tuhan kalian. Karena selama kalian menghargai-Nya, kalian akan dihormati dan dihargai baik di dunia maupun di akhirat kelak.Sungguh mudah. Itu merupakan realitas, bukan imajinasi. Subhanallah! Tanpa kecuali, segala sesuatu yang baik maupun buruk adalah ujian bagi umat manusia karena mereka telah terpilih sebagai hamba-hamba Tuhan. Seorang astronot tidak dapat terbang mengangkasa tanpa ujian yang sulit dan harus melewati pendidikan terlebih dahulu
Apalagi untuk mencapai surga.Bila kalian ingin meninggalkan level binatang, kalian harus diuji hingga kalian diterima oleh Awliya, lalu oleh Rasulullah SAW, dan kemudian oleh Allah SWT. Kemudian Dia menjadikan kalian sebagai seorang hamba Tuhan. Perhatikan diri kalian. Tinggalkan level binatang, lalu raihlah surga. Allah SWT mengingatkan hamba-hamba-Nya, “Dengarkan Aku dan Nabi terakhir-Ku yang diutus untuk menyempurnakan dan mempersiapkan kalian untuk pengabdian ilahiah kepada-Ku.” Apakah kalian menyadari hal itu?!Semua tercipta dengan tujuan tertentu. Keledai untuk membawa beban kalian. Anjing untuk menjaga kalian.
Domba untuk makanan dan minuman kalian. Lalu untuk apa kita diciptakan? Tak lain untuk pengabdian ilahiah!Islam datang untuk membersihkan manusia. Bila kalian memohon untuk menjadi orang yang bersih, maka katakanlah pada Allah SWT, “Aku budak-Mu.” Tetapi Yang Mahakuasa tidak menginginkan kita menjadi budak-budak-Nya. Dia berfirman, “Aku memberi kalian kehormatan agar menjadi hamba-Ku bagi Keberadaan-Ku.” (Jadi kalian harus bangga dengan hal ini, seperti halnya kalian bekerja untuk seorang raja).Dia berseru pada kalian, “Datanglah dan ambil bagian dalam penghambaan yang suci, wahai hamba-Ku. Ke mana kalian berlari? (Menuju suatu kehidupan yang kotor, ego yang kotor, dan mengikuti Setan). Mengapa kalian menolak. Jangan menolak!Orang-orang telah kehilangan akal mereka, atau mereka tidak menggunakan pikirannya hingga membiarkan mereka dihancurkan. (Manusia mungkin hanya menggunakan 10% dari akalnya).Kalian telah diciptakan dan dianugerahi akal agar dapat digunakan seluruhnya. Mengapa tidak digunakan? (Karena 10% sudah cukup untuk memenuhi keinginan fisik kalian. Selesai!) Dan mengapa kita diberikan yang 90% itu? Porsi yang besar, yang tidak kita gunakan ini dimaksudkan untuk penghambaan ilahiah. Bagian terbesar dari akal kita adalah untuk mempersiapkan diri kita, perasaan, raga dan jiwa kita untuk menjadi hamba yang sempurna di Hadirat Ilahi.
Tetapi kita tidak memeliharanya dan malah meninggalkannya.Manusia meninggal dan paling tidak dua pertiga dari akal mereka tidak pernah dipakai. Kita pastilah hanya menghamba pada Keagungan-Nya sebentar saja. Mohonlah kekuatan yang lebih dari-Nya, untuk bersedia bagi-Nya, dan bukan untuk dunia. Bila kalian mengucapkan, “Laa ilaha illallaah, Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh,” dan kalian menerima Nabi Muhammad SAW sebagai hamba Tuhanmu, kalian juga harus mengucapkan, “Wahai Tuhan kami, Aku juga hamba-Mu.” Kalau tidak, maka tak ada persaksian. Tidak. Tidak diterima.Adalah suatu kearifan dari thariqat ini untuk mengucapkan kata-kata tersebut. Untuk mengucapkan, “Aku juga hamba-Mu.” (Penghambaan kepada Nabi Muhammad SAW bukanlah masalah).Ego kita memberontak seperti binatang dan tidak rela menjadi hamba. Ambillah hanya yang perlu dari kehidupan ini dan tinggalkan sisanya untuk melayani Allah SWT.
2. Seperti yang Dia Kehendaki
Segalanya bergerak dan terjadi seperti Kemauan dan Kehendak Allah SWT.Di manakah ada tempat untuk menegaskan kepribadianku dalam rancangan penciptaan? Dan apa yang memberiku hak untuk campur tangan?Mereka yang mengenal Allah SWT melihat bahwa semuanya yang ada berada dalam kondisi yang terbaik dan tidak mungkin bisa lebih baik lagi. Mereka mengatakan, “Keadaan kami yang sekarang adalah yang terbaik dan sempurna untuk kami,” dan “Penampakan Allah SWT esok akan berbeda dari sekarang, menempatkan segala-galanya pada tempatnya.” Namun tidak pernah akan lebih baik daripada yang sekarang. QuranSetiap hari Dia berbuat dan bertugas. Kulla yawmin huwa fii sya`ninKita harus membiarkan apa yang menjadi milik Tuhan Yang Mahakuasa dan tidak berkata, “Mengapa begini?” atau “Aku tidak setuju dengan itu.”Kata-kata seperti “mengapa” atau “tidak” merupakan sifat Setan.
Kita berusaha untuk menjadi seperti yang Dia kehendaki. Seperti ketika seorang tentara berkata pada atasannya, “Siap Pak.” Tetapi kita tidak sepatuh itu kepada Yang Mahakuasa. Tidak! Kita selalu memberontak, keberatan, melawan dan tidak setuju dengan-Nya. Menurut adab yang baik, kita harus mengatakan, “Seperti yang Engkau kehendaki,” walaupun terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagi kalian. Pada hakikatnya, kalian tidak dapat berbuat apa-apa; jadi menentangnya pun menjadi sia-sia saja. Menentang Kehendak Tuhan kalian adalah tak masuk akal, dan sekalipun kita telah mengetahui hal tersebut, tetap saja kita tidak pernah meninggalkan kebiasaan buruk ini. Hamba yang beradab adalah hamba yang tidak pernah mengatakan, “Tidak!” dan tak pernah bertanya, “Mengapa ini harus terjadi?” Kalian boleh saja mengucapkan kata-kata seperti itu, namun ketahuilah bahwa kalian berbicara dengan Dia yang Kehendak-Nya melebihi kehendak kalian. Bila kalian berkata, “Aku tidak suka hal ini terjadi” atau mempertanyakan, “mengapa ini terjadi?”, artinya bahwa kalian ingin semuanya terjadi menurut kehendak kalian dan bukan atas Kehendak-Nya.Ego kalian meminta sesuatu yang tidak mungkin dengan mengatakan “Mengapa?” Dia sendirilah yang tahu mengapa. Kalian tidak dapat bertanya. Kalian adalah hamba-hamba-Nya dan Dia adalah Tuhan.
Menerima Kehendak-Nya dan tidak mempertanyakannya adalah langkah pertama menuju akhlak terpuji. Jangan pernah melupakan tanggung jawab dan kedudukan kalian sebagai seorang hamba.Thariqat adalah untuk melatih kita menjadi hamba yang tidak pernah mempertanyakan, “Mengapa Engkau melakukannya?”Katakanlah, “Wahai Tuhan kami, apa pun Kehendak-Mu pasti terjadi, perintah-Mu adalah yang terbaik.” Karena kebebasan yang tidak terbatas, orang kehilangan ciri hakiki seorang hamba. Kebebasan yang tidak terbatas mengambil akhlak terpuji seorang hamba. Akhlak terbaik adalah berserah diri pada Kehendak Tuhan, seorang hamba hendaknya mengikuti Kehendak Tuhannya, Perintah dan Peraturan-Nya. Bila kalian berkata, “Silakan, apa pun kehendak-Mu,” kalian akan meraih dukungan terbesar dari Allah SWT dan tak sesaat pun Dia akan meninggalkan kalian. Kalian selalu berada dalam kedamaian, sukacita, dan kepuasan. Cobalah! Kalian harus menerima apa yang menurut kalian tidak baik dan yang ingin kalian ubah (hal yang sudah pasti tidak dapat kalian lakukan).Pertahankan kepentingan Allah SWT serta tunjukkan kehormatan yang tertinggi pada-Nya bila kalian ingin bahagia di dunia dan di akhirat kelak. Semuanya yang dilakukan oleh Allah SWT adalah yang benar-benar sempurna dan Kehendak-Nya pun benar-benar sempurna. Barangsiapa yang ingin memaksakan kehendaknya sendiri, pastilah pada suatu saat harus bertaubat dan berkata, “Seandainya aku membiarkan Tuhanku yang memilih.”Bersabar dan bersyukurlah bila kalian dihadapkan dengan sesuatu yang tidak kalian sukai.
Tak ada satu pun yang berdasarkan kemauan kalian sendiri. Mustahil. Memang berjuta-juta keinginan dan kemauan orang terwujud, namun Kehendak-Nya berada di atas seluruh kemauan kita. Hanya kebodohanlah yang berani mengutarakan keberatan atas Kehendak Tuhan Yang Mahakuasa, dan berkata, “Mengapa begini?” atau “Mengapa ini terjadi?”Bagi pelayan seorang raja, hanya kemauan rajalah yang bisa terwujud, bukan keinginannya sendiri. Itu hanya seorang sultan. Orang yang congkak akan bertanya, “Mengapa begini?” atau “Mengapa hal itu terjadi?” Jika kalian dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan ego kalian, tanyakan pada diri sendiri, “Siapalah aku?”dan “Siapalah egoku?” Apalah ragamu itu? Dan berapa nilainya? Tak bernilai. Hanya tulang-belulang. “Siapa kalian?” Kalian harus menjawab, “Aku adalah hamba Tuhanku, keturunan bani Adam AS, umat Ibrahim u dan umat Muhammad SAW.” Hadits,Aku menyatakan bahwa aku beriman kepada Tuhanku, Kitab-Kitab-Nya, Malaikat-Malaikat-Nya, Nabi dan Rasul-Nya, hari perhitungan, takdir baik dan buruk berasal dari Allah SWT. Aamantu billaah wa malaa-ikatihi wa kutubihi wa rusulihi wal yawmil aakhiri wa bil qadri khayrihi wa syarrihi minallaahi ta`aala haqq—qabuulin yaa rabb.Itulah identitas kita. Seorang Muslim harus berserah diri pada Tuhannya dan orang mukmin harus mengimani pada apa yang Dia utus untuk kita yakini.
Inilah dasar dari penghambaan. Dalam hidup kalian ada hal-hal yang menggembirakan dan baik untuk kalian dan ada pula hal-hal yang tidak dapat diterima oleh ego kalian. Cobalah jujur. Bila kalian melangkah menuju Allah SWT, akan kalian temui kebahagiaan dan segala kemudahan. Bila Tuhan Pemilik Surga melihat kalian dengan sabar berusaha mendekati-Nya dan memohon Ridha-Nya, Dia akan mulai menganugerahkan sesuatu dari Hadirat Ilahi-Nya agar kalian bahagia dan tidak pernah merasa jemu dalam hidup kalian. Hal ini amatlah penting untuk direnungkan, mengingat selalu saja ada sesuatu yang menguji kesabaran kalian setiap harinya. Bila kalian menghadapi sesuatu yang tidak kalian sukai, maka buanglah jauh-jauh keberatan dan keluhan kalian dan bersabarlah dalam penghambaan pada Tuhan kalian. Ingatlah selalu bila kalian mendapati sesuatu yang bertentangan dengan keinginan kalian, katakanlah, “Ya Allah SWT itu adalah Kehendak-Mu. Seperti Kehendak-Mu, Sebelum Kehendak-Mu nampak, Aku telah meminta sesuatu yang bertentangan dengan Kehendak-Mu. Ampunilah aku.” Bila kalian mengetahui hal ini, tak ada yang dapat mengganggu kalian. Dan janganlah memohon sesuatu pada-Nya. Itu salah. Hanya Allah SWT-lah yang berhak melakukan sesuatu untuk hamba-hamba-Nya. Bukan pilihan, hanya Pilihan-Nya sendiri. Kalian adalah hamba-hamba-Nya dan Dialah Tuhan kalian.
Hanya Dia yang berhak menentukan jalan kalian ke surga atau neraka, berbahagialah dengan penilaian-Nya, karena Dia Maha Mengetahui. Katakan, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku yang telah melibatkan diri dalam apa yang bukan untukku. Aku telah mencampuri urusan yang hanya milik-Mu. Wahai Sultan, ampunilah aku dan lakukanlah seperti Kehendak-Mu.”Kita seharusnya merasa malu karena telah mengemukakan keinginan kita ke Hadapan Kehendak Yang Mahakuasa. Hal tersebut sungguh tak beradab.Dan kita senantiasa meminta imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk ibadah kita, amal baik atau penghambaan, Astaghfirullah. Tinggalkan semua itu, Dia yang menentukan. Yang hanya dapat kalian pinta adalah ampunan. Lain tidak! Dan katakan, “Aku tidak pantas menjadi hamba-Mu.” Inilah ajaran Thariqat Naqsybandi. Ini adalah jiwa dari adab dan wewangian dari penghambaan.
3. Demi Keridhaan-Nya
Apa yang Dia kehendaki, berarti apa yang akan diridhai-Nya. Lebih berhati-hatilah, agar kalian menjadi keridhaan-Nya. Pada setiap tindakan dan perbuatan kalian, jagalah agar Allah SWT ridha pada kalian. Inilah puncaknya keimanan dan akhlak mulia. Tindakan seperti itu, walaupun mungkin dilihat orang, akan menjadi sempurna bila diniatkan agar Allah SWT ridha pada kalian. Jangan pernah berpikir untuk menyenangkan orang. Jangan! Tak akan pernah hal tersebut penting bagi kalian. Orang-orang yang pandai hanya meminta untuk menyenangkan Tuhannya dan demi keridhaan-Nya. Tujuan kita adalah untuk mencapai Hadirat Ilahiah Allah SWT dan agar Dia ridha dengan kita.
Kita harus bersiap untuk itu dan kita harus melatih diri untuk melakukannya. Untuk mencapainya merupakan suatu kepercayaan yang harus kita tanggung, yang dianugerahkan Allah SWT. Bila kalian dapat membuat Tuhan ridha, berarti kalian telah meraih segalanya. Hal ini tidak dapat diukur dengan nilai kebendaan apapun. Bergegaslah menuju keridhaan Tuhan kalian. Dua puluh empat jam berlalu dan apakah sesekali kalian berpikir bahwa kalian harus melakukan sesuatu untuk menyenangkan-Nya. Apakah kalian benar-benar memikirkannya? Seringkali kita tidak berhasrat untuk mencari dan memikirkan sesuatu yang khusus bagi Tuhan kalian hari ini. Memang kalian melakukan peribadahan yang resmi, shalat lima waktu; yang merupakan perintah dari Tuhan Yang Mahakuasa. Berpuasa, suatu perintah; demikian pula dengan zakat. Namun di atas semua itu, apakah kalian duduk dan berpikir bahwa Dia melihat kalian dan mengharapkan sesuatu yang istimewa untuk-Nya. Agar Allah SWT berfirman (tidak hanya pada saat Hari Kebangkitan, namun setiap hari), “Wahai hamba-Ku, Aku ridha padamu.”Kalian hendaknya memikirkan hal ini. Ini akan memberikan kehormatan pada kalian. Cobalah melakukan segala sesuatu untuk meraih ridha Tuhan kalian. Cobalah untuk senantiasa membuat-Nya ridha.
Dia memang tidak memerlukan sesuatu yang menyenangkan dari para hamba-Nya, tetapi Dia senang bila hamba-Nya mencoba menyenangkan-Nya agar Dia senang pada mereka.(Dan Dia ridha pada kalian, bila kalian ridha pada-Nya.) Siapa pun yang berusaha untuk membuat Tuhannya ridha, pastilah dia akan senang; siapa pun yang melupakannya, dia akan dilupakan; siapa yang tidak lupa, dia tidak akan dilupakan! Camkanlah hal ini. Allah SWT berfirman, “Wahai hamba-Ku, janganlah engkau melupakan Aku. Aku bersamamu, tetapi engkau tidak bersama-Ku.” Kemudian Dia berfirman, “Cobalah untuk bersama-Ku dan engkau akan menemukan sesuatu yang tidak engkau duga-duga.”
Mukjizat terbesar yang dianugerahkan kepada para hamba-Nya adalah kemampuan untuk pengabdian yang terus-menerus. Allah SWT tidak suka bila seseorang melakukan sesuatu hari ini, kemudian esok harinya meninggalkannya. Atau beribadah untuk dua hari, lalu pada hari ketiga menjauhkan diri. Walaupun singkat, namun istiqamah, Allah SWT akan menyenangi hamba tersebut. Karena Allah SWT ingin memberikan kasih-Nya secara terus-menerus kepada hamba tersebut. Selama Dia melihat hamba-hamba-Nya mencari-Nya dan mengharapkan keridhaan-Nya dan berusaha terus-menerus untuk melakukannya, maka hal tersebut akan berjalan terus. Memang Tuhan Yang Mahakuasa meminta agar hamba-hamba-Nya selalu memohon berkah-Nya yang tak berkesudahan. Penghambaan Ilahi merupakan penghambaan ke Hadirat-Nya, dan tak pernah merupakan beban bagi kalian. Kita hendaknya terus-menerus memohon berkah Allah SWT. Bila kalian mempunyai banyak keran air, tetapi kalian menutup semuanya, maka kalian tidak akan mendapatkan air. Kalau satu tidak ditutup, air akan selalu mengalir kepada kalian.
Kita selalu bergelut dan memaksa untuk mempertahankan pengabdian pada Tuhan Yang Mahakuasa. Walaupun kalian hanya mendirikan shalat dua rakaat setiap harinya, atau mengulang seratus kali Laa ilaha Illallaah dan seratus kali shalawat, semua itu senantiasa membuat kalian terhubung dengan langit. Dengan demikian pastilah kalian mendapat berkah-Nya yang tidak berkesudahan. Tetapi bila kalian meninggalkannya dan menutup semua kerannya, maka kalian tidak akan menerima ridha atau diberikan kesenangan lainnya oleh Tuhan kalian. Karena kalian tidak membuat-Nya ridha atau memohon ridha-Nya dengan do’a-do’a yang demikian sederhana. Dia tidak akan membuat kehidupan kalian damai dengan kebahagiaan dan keridhaan. Maka berdasarkan hal ini, bila kalian ingin hidup damai dan penuh berkah, jalankanlah. Sedapat mungkin cobalah untuk berhubungan terus dengan Hadirat Ilahi melalui penghambaan kalian. Allah SWT memberikan lebih banyak dari Cahaya-Cahaya Surgawi-Nya kepada teman-teman-Nya (Awliya) yang merupakan hamba dari Hadirat Ilahi-Nya dan kepada orang-orang yang banyak bersujud kepada-Nya.
Untuk memperbanyak shalat di malam hari, diperlukan keinginan dan cinta dari lubuk hati kalian terhadap Tuhan kalian. (Termasuk perasaan hormat, harapan dan takut.) Juga diperlukan kearifan yang luar biasa. Apakah kalian pikir, sebuah mobil dapat bergerak tanpa bahan bakar?Jangan berdo’a untuk mendapatkan banyak nikmat surga atau pertolongan dari Tuhan kalian. Jangan! Cobalah untuk membebaskan diri dari segala keinginan semacam itu. Cintailah Tuhan kalian dan mohonkanlah keridhaan-Nya. Bila Allah SWT senang dengan perbuatan, sifat dan perilaku kalian, maka Dia akan membuat kalian bahagia. Bila tidak, kalian tidak akan bahagia. Sangatlah penting bagi seorang hamba untuk menjalani hidup yang membuat Allah SWT ridha padanya. Tidak semua jalan diterima oleh Allah SWT. Tidak terhitung banyaknya jalan yang tak diridhai Allah SWT.
Dia tidak menyukai jalan yang ditempuh hamba yang tidak mengharapkan ridha-Nya. Setiap jalan yang ditempuh semata-mata untuk ridha Allah SWT disukai dan diterima oleh Allah SWT. Jadi jagalah agar semuanya hanya untuk keridhaan-Nya. Allah SWT selalu mengawasi semua tindakan dan keadaan hamba-hamba-Nya, dan wajib hukumnya bagi seorang hamba untuk memahami hal itu. Dia selalu melihat segala-galanya. Dia tidak pernah lengah!Siapa pun yang berusaha untuk mencapai-Nya dan berdo’a untuk lebih dekat kepada-Nya, dia akan menemukan jalan yang mudah ke Hadirat Ilahi. Dia akan diliputi oleh kebahagiaan. Bila kalian tidak suka untuk lebih mendekati-Nya, maka neraka akan merenggut kalian. Sangatlah penting dalam kehidupan kalian untuk bertanya, mengetahui, lalu menjalankannya. Tanyakanlah pada diri kalian, “Untuk apa aku diciptakan?” Yakini jawabannya, lalu penuhi ego kalian dengan tujuan itu.
Meniatkan sesuatu untuk kehidupan dunia ini adalah tak masuk akal. Mereka yang hidup untuk meraih keridhaan Penciptanya adalah orang yang jauh lebih pintar. Carilah setiap kesempatan untuk meraih sesuatu yang membawa kalian lebih dekat dengan Hadirat Ilahi. Semoga Allah SWT membuat kalian mencapai sukses membuat Tuhan kalian ridha pada kalian. Cobalah untuk meraih keridhaan-Nya, agar Dia ridha dengan kalian. Bila seseorang ridha dengan Tuhannya, maka segalanya akan menyenangkannya. Dan bila seseorang tidak pernah membuat Tuhannya ridha, maka semuanya akan memusuhinya dan semua musuh akan mencoba mengenyahkannya. Allah SWT berfirman, “Aku akan ridha denganmu, bila engkau ridha pada-Ku.” Yang diucapkan kepada Nabi Musa u di Gunung Sinai 4000 tahun yang lalu mudah saja, “Bila engkau bahagia dengan-Ku, Aku bahagia denganmu. Bila engkau mencintai-Ku, Aku mencintaimu.” Ini merupakan kebijakan yang berlaku sepanjang masa. Kita bersyukur kepada Allah SWT untuk kesehatan kita, tempat berteduh untuk hidup, mendapat sandang dan pangan, mempunyai uang dan kendaraan. Tak ada alasan untuk mengeluh. Kita lalu berkata, “Wahai Tuhanku, kami ridha pada-Mu.” Tetapi bagaimana sikap kita kalau segalanya tidak begitu bagus, bila Tuhan memberi kita kemiskinan atau penyakit, kita juga harus ridha pada-Nya.Bila mendapat beban atau kesukaran apapun kita harus mengatakan, “Wahai Tuhan kami, kami bersyukur, segala puji bagi-Mu dan aku adalah hamba-Mu.” Pada saat-saat sulit seperti itu, akan mudah dibedakan apakah kalian ridha dengan Allah SWT, atau tidak. Memang mudah untuk mengatakan bahwa kita ridha pada Tuhan, kalau semua dalam keadaan baik.
Kalau muncul kesukaran dan kalian masih tetap ridha pada-Nya, itu pertanda bahwa Dia juga ridha pada kalian. Itulah makna dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa u.Bergegaslah untuk bersujud bila kalian ingin agar Tuhan kalian ridha pada kalian dan bila kalian ingin menjamin suatu akhir yang selamat. Cobalah sebisa mungkin untuk tidak membangkang dan janganlah kalian lengah, tetapi tetaplah untuk waspada. Sedikit saja kalian lengah, itu dapat menjerumuskan kalian ke lembah yang dalam, terbuang dari Hadirat Ilahi. Sediakan diri untuk menyenangkan Allah SWT atau menyenangkan ego kalian.
Tak ada jalan ketiga. Semua hak adalah hanya untuk Allah SWT saja dan setiap saat hanya untuk-Nya, bukan untuk ego kalian. Setiap tarikan nafas adalah untuk Allah SWT, dan bukan untuk ego kalian. Jadi tak tersisa apa-apa untuk ego kalian!Tingkat tertinggi dari Iman dalam hidup manusia adalah memberikan keputusan akhir terutama kepada Tuhan kalian dan mengatakan, “Aku ini hanya untuk-Mu Ya Allah SWT dan semua yang kulakukan adalah hanya untuk-Mu. Setiap saat untuk meraih ridha-Mu dan setiap perbuatanku hanya untuk-Mu, wahai Tuhan kami. Untuk menyenangkan-Mu.” Sampai saat itu kita tidak pernah akan hidup dengan baik.Setiap hari saat memulai langkah, saat kalian menginjakkan kaki kalian di tanah, katakanlah, “Wahai Tuhanku, aku melangkah untuk-Mu, tolonglah hamba-Mu ini. Dengan Pertolongan Ilahiah-Mu, bila Engkau ridha padaku, maka aku dapat melawan egoku dan memindahkan gunung-gunung yang tinggi.”Benar, dengan Pertolongan Allah SWT, kalian dapat berbuat apa saja dan semuanya dapat kalian lakukan dengan mudah. Jadi awasilah langkah kalian. Setiap hari, langkah demi langkah, perbaiki langkah kalian untuk meraih ridha Allah SWT.Cobalah sediakan diri kalian untuk ridha dan keridhaan Allah SWT. Hal ini adalah untuk selamanya.Apa saja yang kalian lakukan, lakukan demi ridha-Nya. Lalu Dia akan membahagiakan kalian.
Dia menyukai hal ini. Bila Samudera Rahmat-Nya meliputi kalian dari segenap penjuru, kalian bagaikan ikan dalam lautan, tidak ada tempat yang kering, kalian berada dalam kedamaian yang sempurna. Melarikan diri dari limpahan berkah dan Samudera Rahmat-Nya bagaikan melarikan diri dari lembah hijau dengan limpahan air ke suatu padang pasir yang asing. Begitulah yang kita kerjakan, menjauhkan diri dari aliran cahaya. Semua yang ada di dunia telah diperintahkan Tuhan Yang Mahakuasa untuk membahagiakan kalian dan bukan untuk menyusahkan kalian. Apapun yang kita perlukan, pastilah telah tersedia di depan kita, jadi kalian tidak perlu mengejar apapun.Allah SWT berfirman, “Mereka adalah hamba-hamba-Ku dan mereka pasti ridha dengan segala yang datang dari segala penjuru. Ridhalah pada-Ku, dengan demikian Aku pun ridha denganmu. Tak ada satu pun yang dapat menyusahkan atau membuatnya sedih. Tak ada. Yang ada hanya kebahagiaan.”
4. Untuk Allah SWT
Kita sudah diminta untuk merenungkan apa yang sedang kita lakukan setiap saat. Tanggung jawab ini memberikan kehormatan kepada kita. Kalian harus tahu apa yang kalian lakukan dan untuk siapa atau untuk apa kalian bergerak, berlari atau bertanya tentang sesuatu. Renungkanlah. Apa tujuan atau target kalian? Apa yang kalian lakukan untuk ego kalian dan untuk dunia ini adalah palsu dan akan lenyap. Semua ini hanya sementara dan karenanya tidak bernilai. Tetapi apa yang kalian lakukan untuk Allah SWT itu tidak akan berakhir. Bila aku duduk, maka istirahatku pun untuk Allah SWT. Aku bergerak atau tidak, semuanya untuk Allah SWT. Dan aku berserah diri pada Tuhanku. Aku akan bersegera mengerjakan perintah-Nya.
Tanggung jawab itu dimulai sejak kalian terjaga. Hendaknya kalian melihat untuk apa dan siapa kalian kerjakan dan apa manfaatnya. Bila tidak bermanfaat untuk diri kalian sendiri atau untuk orang lain, tinggalkan niat itu, karena saat itu akan mengundang kutukan atas diri kalian. Segalanya hanya untuk Allah SWT. Dan semua yang kalian lakukan adalah untuk Allah SWT (hal dan aturan yang penting). Semua yang menjadi milik Allah SWT pastilah untuk Allah SWT. Itulah Iman sejati dan kalian telah ditawarkan untuk memegang teguh peraturan itu. Karena kalian tahu bahwa semuanya untuk Allah SWT, maka kalian harus melakukan segalanya untuk Allah SWT semata. Bila hidup, hiduplah untuk Allah SWT, matilah untuk Allah SWT, dan makanlah untuk Allah SWT. Bila minum, minumlah untuk Allah SWT; bila membangun, lakukanlah untuk Allah SWT. Kalau bicara, bicaralah untuk Allah SWT. Sehingga semuanya akan menjadi ibadah.
Bila setiap tindakan dan setiap saat diperuntukkan untuk Allah SWT, maka Allah SWT akan mengusung dan mendukung hamba tersebut. Karena dia hidup untuk Allah SWT dan melakukan semuanya untuk Allah SWT, maka Allah SWT pastilah mendukungnya. Manusia jatuh ibarat daun berguguran dari pohonnya. Tidak lagi bermanfaat bagi pohon induknya. Hanya bagi diri mereka sendiri. Tidak pernah mengindahkan Tuhannya atau melakukan sesuatu untuk Penciptanya. Terkecoh oleh dunia. Hidup hanya mengejar materi. Tidak pernah memikirkan kehidupan spiritual. Kita harus mengelola kehidupan spiritual selama 24 jam sehari, tetapi kita tidak memikirkannya walaupun hanya 24 detik. Segalanya untuk Allah SWT dan kalian juga untuk Allah SWT, jadi lakukan semuanya untuk Allah SWT. Allah SWT melihat niat kalian dan bila ditujukan untuk-Nya, kalian tidak akan ditinggalkan oleh-Nya dalam genggaman Setan.
Tidak! Allah SWT akan menjaga dan mendukung kalian. Allah SWT melihat ke dalam hati kalian dan bila Dia melihat kalian mengabdi pada ego kalian atau hasrat fisik kalian, Dia akan menghentikan dukungan-Nya. Dia akan melihat apakah kalian tetap mengikuti jalan dan perintah-Nya; bila tidak, Dia akan meninggalkan kalian sebentar, siapa tahu kalian akan kembali pada jalan yang benar. Bila beramal untuk Allah SWT, maka semua yang kalian kerjakan akan diberkahi, dihormati dan diterima oleh-Nya. Bila pekerjaan kalian bukan untuk-Nya, maka sia-sialah pekerjaan itu dan kalian menghancurkan diri sendiri. Kesukaran yang tidak terhitung akan mengelilingi kalian. Perhatikan selalu pekerjaan kalian, apakah benar-benar untuk Tuhan kalian? Perhatikan berapa jam tersedia untuk-Nya, berapa lama kalian berhubungan dengan Hadirat Ilahi dan berapa jam kalian bersama ego kalian. Bila kalian makan, minum, bekerja, shalat, pokoknya setiap waktu hendaklah kalian bersama Allah SWT. Ini akan membuat kalian kuat dan bahagia dan hidup akan terasa manis.
Allah SWT menganugerahkan hidup yang indah dan nyaman bagi orang beriman, bukannya hidup yang sulit dan hambar. Yang demikian itu adalah untuk mereka yang tidak beriman atau mereka yang berbuat ingkar. Hiduplah dan menyediakan diri untuk Allah SWT. Matilah untuk Allah SWT. Hanya itu. Biarkan mereka merenggut seluruh dunia. Mereka hanya ingin hal-hal duniawi, makan dan minum saja. Jangan! Kenikmatan itu datangnya dari Allah SWT dan hati kita menantikan berkah-Nya yang tak terhingga. Dengan bekerja untuk Allah SWT dan taat kepada-Nya, Dia akan menyelubungi kalian dengan Cahaya Ilahiah. Setelahnya, kalian harus melindungi dan mempertahankannya. Kalian harus mengorbankan hasrat fisik kalian agar kekuatan spiritual dengan cepat dan mudah mencapai jiwa kalian.Janganlah kehilangan kepercayaan pada Pencipta kalian yang berfirman, “Akulah penjamin makan dan minum kalian. Dan bila kalian menyediakan diri kalian untuk-Ku, Aku akan memudahkan segalanya untuk kalian.
Bila kalian percaya pada-Ku, Aku tidak akan membuat kalian lelah.” Hal ini akan memberikan rasa puas dalam diri kalian. Tak usah memikirkan apapun. Cukup penghambaan saja. Tuhan berfirman, “Percayalah pada-Ku, Aku akan memudahkan segalanya.” (Prinsip terpenting dalam Islam).Siapa pun yang hidup untuk Allah SWT mengetahui bahwa Allah SWT saja lebih dari cukup. Kita percaya dan mempercayai Allah SWT dan mencoba untuk menyediakan diri untuk penghambaan Ilahinya. Berpeganglah pada jalan ini, jalan yang paling aman. Carilah kehormatan dari Allah SWT dan bukan dari yang lain.Sebuah gedung yang didirikan bukan untuk kehormatan Allah SWT dan untuk kehormatan Rasulullah SAW akan runtuh. Bila dibangun untuk Allah SWT, kalian akan bahagia dan tidak terbebani. Setiap hari berbuatlah sesuatu untuk Allah SWT.
Ketahuilah hak-hak-Nya, bekerjalah untuk-Nya dan bukan untuk yang lain.Kalian dapat melakukan apa saja, tetapi cobalah melakukannya hanya karena Allah SWT semata. Lakukan sesuatu yang akan membuat Allah SWT ridha pada kalian. Bila tidak, kalian akan tenggelam dalam samudera yang demikian dalam sehingga tak seorang pun dapat menyelamatkan kalian. Cara hidup kalian akan menjadi cara mati kalian dan akan menjadi cara kalian dibangkitkan kembali. Hiduplah untuk Allah SWT. Mereka yang mematuhi perkataan Nabi e berarti mematuhi perintah Allah SWT. Hiduplah untuk-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang harus ditakuti.Ada orang yang mengatakan bahwa kita harus belajar atau melakukan sesuatu. Tidak! Seluruh hidup kita adalah untuk Islam dan Islam adalah untuk Allah SWT. Jika kalian melangkah, jadikanlah langkah itu untuk Allah SWT. Begitulah cara kalian menjalani Islam. Kalian harus memperhatikan ke mana kalian melangkah dan apa yang kalian cari. Apakah kalian mencari Allah SWT atau ego kalian? Bila kalian rentangkan tangan dan menangkap sesuatu, kalian harus perhatikan untuk siapa kalian membawa atau menyentuhnya. Perhatikan apa yang kalian dengar.
Untuk Allah SWT atau ego kalian? Bila berbicara, perhatikan untuk apa kalian bicara, untuk Allah SWT atau untuk ego kalian? Dan bila kalian duduk dan berpikir, untuk siapa? Kalian tidur, untuk apa? Kalian makan untuk kekuatan kalian atau atas perintah Tuhan kalian? Setiap saat di setiap harinya, setiap tarikan nafas adalah untuk Tuhan kalian.Barangsiapa yang telah mencapai maqam sebagai deputi sejati (sekarang kita semua hanya kandidat) harus mengawasi setiap tarikan nafasnya. Setiap tarikan nafas hanya untuk Allah SWT, “Huu, Huu, Huu, Huu… (dalam hati).” Barangsiapa yang dapat mengendalikan nafasnya setiap saat, itulah utusan deputi Allah SWT yang sejati. Kita harus bisa membawa diri kita ke jalur tersebut. Janganlah sendirian. Pada setiap tarikan nafas, jangan lupa kalian berada bersama siapa. Cukuplah yang demikian itu. Hal itu merupakan latihan bagi kalian.
Bila kalian tidak lupa, maka setiap saat adalah peribadatan kepada Allah SWT atau suatu pengabdian untuk Hadirat-Nya. Setiap saat, setiap tarikan nafas kalian mengabdi, meraih Hadirat-Nya yang suci dan nama kalian akan tercatat sebagai hamba Ilahi. Cobalah, coba ikuti.Jangan menyia-nyiakan hidup kalian