Sebuah berita gembira datang dari sebuah hadits Rosul bahwa Rosulullah Saw. Bersabda : ´Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yangsholehah.´ (HR. an-Nasa'i dan Ahmad)
Di dalam Islam, peranan seorang istri memainkan peranan yang sangat penting dalamkehidupan berumah-tangga dan peranannya yang sangat dibutuhkan menuntutnya untukmemilih kualitas yang baik sehingga bisa menjadi seorang istri yang baik. Pemahamannya,perkataaannya dan kecenderungannya, semua ditujukan untuk mencapai keridhoan AllahSwt., Tuhan semesta Alam. Ketika seorang istri membahagiakan suaminya yang padaakhirnya, hal itu adalah untuk mendapatkan keridhoan dari Allah Swt. sehingga dia(seorang istri) berkeinginan untuk mengupayakannya.
Kualitas seorang istri seharusnya memenuhi sebagaimana yang disenangi oleh pencipta-Nyayang tersurat dalam surat Al-Ahzab. Seorang Wanita Muslimah adalah seorang wanita yang benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia, menjaga kehormatannya tatkala suami tidakada di rumah, mempertahankan keutuhan (rumah tangga) dalam waktu susah dan senangserta mengajak untuk senantiasa ada dalam pujian Allah Swt.
Ketika seorang Wanita Muslimah menikah (menjadi seorang istri) maka dia harus mengertibahwa dia memiliki peranan yang khusus dan pertanggungjawaban dalam Islam kepadapencipta-Nya, Allah Swt. menjadikan wanita berbeda dengan pria sebagaimana yangdisebutkan dalam ayat Al-Qur'an:
´Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian yanglain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi parawanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allahsebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.´ (QS. AnNisaa, 4:32)
Kita dapat melihat dari ayat ini bahwa Allah Swt. membuat perbedaan yang jelas antaraperanan laki-laki dan wanita dan tidak diperbolehkan bagi laki-laki atau wanita untukmenanyakan ketentuan peranan yang telah Allah berikan sebagaimana firman Allah:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yangmukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagimereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.´ (QS. Al Ahzab, 33:36)
Karenanya, seorang istri akan membenarkan Rasulullah dan akan membantu suaminyauntuk menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah (hukum Islam) dan memastikansuaminya untuk kembali melaksanakan kewajiban-kewajibannya, begitupun dengankedudukan suami, dia juga harus memenuhi kewajiban terhadap istrinya. Diantara hak-hak lainnya, seorang istri memiliki hak untuk Nafaqah (diberi nafkah) yangberupa makanan, pakaian dan tempat untuk berlindung yang didapatkan dari suaminya.
Dia(suami) berkewajiban membelanjakan hartanya untuk itu walaupun jika istri memiliki hartasendiri untuk memenuhinya. Rasulullah Saw. Bersabda : ´Istrimu memiliki hak atas kamu bahwa kamu mencukupi mereka dengan makanan,pakaian dan tempat berlindung dengan cara yang baik.´ (HR. Muslim)
Ini adalah penting untuk dicatat bahwa ketika seorang istri menunaikan kewajiban terhadapsuaminya, dia (istri) telah melakukan kepatuhan terhadap pencipta-Nya, karenanya dia(istri yang telah menunaikan kewajibannya) mendapatkan pahala dari Tuhan-Nya.Rasulullah Saw. mencintai istri-istrinya karena kesholehan mereka. Aisyah Ra. suatu kali meriwayatkan tentang kebaikan kualitas Zainab Ra., istri ketujuh dariRosulullah Saw.,´Zainab adalah seseorang yang kedudukannya hampir sama kedudukannyadenganku dalam pandangan Rasulullah, dan aku belum pernah melihat seorang wanita yanglebih terdepan kesholehannya daripada Zainab Ra., lebih dalam kebaikannya, lebih dalamkebenarannya, lebih dalam pertalian darahnya, lebih dalam kedermawanannya danpengorbanannya dalam hidup serta mempunyai hati yang lebih lembut, itulah yangmenyebabkan ia lebih dekat kepada Allah´.
Seperti kebesaran Wanita-wanita Muslimah yang telah dicontohkan kepada kita, patutkiranya bagi kita untuk mencontohnya dengan cara mempelajari kesuciannya, kekuatan darikarakternya, kebaikan imannya dan kebijaksanaan mereka. Usaha untuk mencontoh Ummul Mukminin yang telah dijanjikan surga (oleh Allah) dapat menunjuki kita kepada karuniasurga. Abu Nu'aim meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda : Ketika seorang wanita menunaikan sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan,menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga denganbeberapa pintu yang dia inginkan.´ (HR. Al Bukhari, Al Muwattai,
dan Musnad Imam Ahmad)
Wahai Muslimah yang tulus, perhatikan bagaimana Nabi Saw. menjadikan sikap taat kepada suami sebagai dari bagian amal perbuatan yang dapat mewajibkan masuk surga,seperti shalat, puasa; karena itu bersungguh-sungguhlah dalam mematuhinya dan jauhilahsikap durhaka kepadanya, karena di dalam kedurhakan kepada suami terdapat murka AllahSwt