Muharram adalah Bulan Allah (Al-Muharram : The Month of God)

26 November 2011


O ALLAH...
    Enlighten what is Dark in Me,
    Strengthen what is Weak in Me,
    Mend what is Broken in Me,
    Bind what is Bruised in Me,
    Heal what is Sick in Me,
    Straighten what is Crooked in Me
    and
    Revive whatever Peace and Love has Died in Me..!
    Ameen



Bulan Muharram adalah bulan dimana membuat keputusan, perubahan dalam hidup kita dan bekerja menuju reformasi dalam hati kita sendiri dan dalam keyakinan kepada Allah SWT. Islam tidak membutuhkan reformasi dan untuk evaluasi tahun sebelumnya dan menyongsong Tahun depan lebih baik dan berkah.

Rasululllah SAW bersabda:
Waktu terbaik untuk cepat setelah Ramadhan adalah bulan Allah yang dikenal kepada Anda sebagai al-Muharram dan jenis terbaik doa setelah shalat wajib adalah berjaga malam." (HR Muslim) Ibnu Rajab al-Hambali menyatakan bahwa ' Hadis ini adalah eksplisit dalam hal puasa Sunnah bulan Allah al-Muharram menjadi yang terbaik setelah cepat Ramadhan.

Al-Ghazali dalam Ihya terkait bahwa Nabi! berkata, "Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan al-Muharram, mereka menjadi Kamis, Jumat dan Sabtu Allah akan SK baginya pahala ibadah tujuh puluh tahun."
Rasululllah SAW bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله : أفضل الصيام بعد شهر رمضان شهر الله الذي تدعونه المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة قيام الليل .

Dari Abu Hurairah RA, Rasululllah SAW bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa dibulan muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim, Abu Daud, Tarmizi, dan Nasa’ ).



DO'A AKHIR TAHUN

Do'a akhir tahun sebaiknya di amalkan setelah sholat ashar, hari terakhir bulan DzulHijjah.







Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa sallallaahu ‘ala sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa sahbihii wa sallam.Allaahumma maa ‘amiltu fi haazihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu fa lam atub minhu wa lam tardahuu wa lam tansahuu wa halimta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardaahu wa wa’attani ‘alaihis-sawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa zal-jalaali wal ikraam,an tataqabbalahuu minni wa laa taqta’ rajaa’i minkaa yaa kariim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya.Ya Allah,segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu,sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya,dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.

Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.

Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya.

Amin yaa rabbal ‘alamin.


DO'A AWAL TAHUN
Do'a awal tahun di amalkan setelah Sholat Maghrib.




Doa Keselamatan


Bismilahir Rahmanir Rahiim
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ‘afiat di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon ampunan dan ‘afiat dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan berilah keamanan dari rasa takutku. Ya Allah, jagalah aku dari depanku, belakangku, kananku, kiriku, atasku, dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu dari terbenamnya aku dari arah bawahku.

(Dikeluarkan oleh Abu Dawud: 5074, Ibnu Majah: 3871, dan dishohihkan oleh al-Albani dalam Shohih ibnu Majah:3121)

‘Afiat adalah keamanan yang diberikan Allah bagi hamba-Nya dari segala adzab dan bencana dengan menghindarkannya dan menjaganya dari semua jenis musibah, penyakit, kejelekan, dan perbuatan dosa (lihat Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar oleh Syaikh Abdurrozzaq al al-Badr, hlm. 28 )
FAEDAH :

1. Ibnu Umar radiyallaahu ‘anhu, tatkala menghadirkan hadits ini berkata : “Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan doa ini ketika pagi dan sore hari. ”

2. Urgensi dan keutamaan do’a ini ditandai tatkala Abbas radiyallaahu ‘anhu, paman Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, pernah meminta kepada beliau do’a yang dengannya ia memohon kepada Allah maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya) :
“Wahai Abbas paman Rasulullah, mintalah afiat di dunia dan akhirat”
(HR. Tirmidzi : 3514, lihat Shohih Tirmidzi : 2790).

Berkata al-Mubarokfuri rahimahullah: ” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menempatkan pamannya pada posisi bapaknya dan beliau melihat hak pamannya sebagaimana hak seorang anak kepada orang tuanya. Dalam pengkhususan beliau dengan sekedar menyuruh pamannya memohon afiat memberikan lecutan motivasi untuk senantiasa membaca doa yang agung ini untuk bertawassul kepada Alloh dengannya dan meminta perlindungan dalam semua urusan.” (Tuhfatul Ahwadzi : 9/348)
Nabi pernah berdiri di atas mimbar pada tahun pertama hijrah lalu beliau menangis kemudian berkata :
“ Mintalah kepada Allah ampunan dan afiat, sesungguhnya seseorang tidaklah dianugerahi setelah keyakinan yang lebih baik dari ‘afiat.”
(HR. Tirmidzi :358, Shohih al-Jami’ : 3632).

Dijelaskan oleh al-Mubarokfuri rahimahullah mengapa beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam menangis : Ada yang mengatakan bahwa beliau menangis karena ia mengetahui peristiwa yang akan menimpa ummatnya berupa fitnah dan mendominasinya ambisi akan harta dan kedudukan maka beliau menyuruh mereka untuk meminta ampunan dan ‘afiat agar mereka terhindar dari segala macam fitnah.” (Tuhfatul Ahwadzi : 10/3)
3. Sebuah peringatan bagi ummat ini..
Diriwayatkan dari Aisyah rhadiyallaahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Akan menimpa akhir umat ini pembenaman ke bumi, pengubahan bentuk ke bentuk yang lebih jelek dan pelemparan.” Aku (Aisyah) berkata: “Apakah kita dibinaskan sekalipun masih ada orang sholih di antara kami? “ Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika telah merebak kemaksiatan.”

(Dikeluarkan oleh Tirmidzi: 2185, Ibnu Majah:4062, liat Shohih Tirmidzi: 2185).
Dari Shofiyyah rhadiyallaahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tidak henti-hentinya manusia memerangi kabah ini sampai ada suatu pasukan besar menyerangnya. Tatkala mereka sampai di Baida’ (sebuah tempat yang rata) mereka dibenamkan awal dan akhirnya dan tidak selamat pula di tengah-tengahnya.
(Dikeluarkan oleh Bukhori dalam Kitabul Hajji: 49, lihat Shohih Tirmidzi : 2184 )”

Telah lewat pula pelajaran bagi kita apa yang menimpa Qarun dan pengikutnya, dan seorang Bani Israil yang berjalan dengan ujub ( sombong ) dan memanjangkan pakaian bawahnya hingga ia ditenggelamkan ke dalam bumi sampai hari kiamat ([bisa dilihat dalam - red] HR. Bukhari : 5790)



Menurut Imam Ridha (as) 

bahwa Nabi digunakan untuk membacakan setalah shalat 2 rakaat  & mengangkat tangannya & melafalkan Doa 3 kali:

Subh'anallahi maal-al mizaan Subh'anallahi muntahal h'ilm Subh'anallahi mublaghar riz'aa Subhanallahi zinatal a'rsh

Mahasuci Allah keseimbangan Agung, Mahasuci Allah Ultimate dalam kelembutan, Mahasuci Allah Tujuan dari devotedness, Mahasuci Allah dari pada kemuliaan Arsh

dan dilanjutkan membaca do'a :







 

Allaahumma antal ilaahul qadeem wa haad'ihi sanatun jadeedatun fa-as-aluka feehal i's'mata minash shayt'aan wal quwwata a'laa haad'ihin nafsil ammaarati bis sooo - i wal ishtighaal bimaa yuqarribunee ilayka yaa kareem yaa d'al jalaali wal ikraam yaa i'maada man laa i'maada lahoo yaa d'akheerata man laa d'akheerata lahoo yaa h'irza man laa h'irza lahoo Yaa ghiyaatha man laa ghiyaatha lahoo yaa sanada man laa sanada lahoo yaa kanza man laa kanza lahoo yaa h'asanal balaaa-i yaa a'z'eemar rajaaa-i yaa i'zzaz"z"u-a'faaa-i yaa munqid'al gharqaa yaa munjiyal halkaa yaa mun-i'mu yaa mujmilu yaa mufz"ilu yaa muh'sinu antallad'ee sajada laka sawaadul layliwa noorun nahaar wa z"aw-ul qamar wa shu-a'a-u'sh shams wa dawiyyul maaa-i wa h'afeefush shajar yaa allaahu laa shareeka laka allaahummaj-a'lnaa khayran mimmaa yaz'unnoon Waghfirlanaa ma'a laa yaa'-lamoon wa laa tu-aakhid'naa bimaa yaqooloon h'asbiyallaahu laa ilaaha illaa huw a'layhi tawakkaltu wa huwa rabbul a'rshil a'z'eem aamannaa bihee kullun min i'ndi rabbinaa wa maa yad'd'akkaru illaa ulul albaab rabbanaa laa tuzigh quloobanaa baa'-da id' hadaytanaa wa hab lanaa mil ladunka rah'mah innaka antal wahhaab

sources :


http://www.world-federation.org
http://http://www.duas.org/
http://tarekatqodiriyah.wordpress.com/
http://sufiroad.blogspot.com/


ShareThis