Bismilahir Rahmanir Rahiim
Assalamu'alikum warohmatullohi wabarokatuh.
InshaAllah shalat sunat Nisfu Sya'ban tahun ini, dilaksanakan pada hari Minggu malam Sabtu, tanggal 16 Juli 2011 M (malam 15 Sya'ban 1432 H). Pada malam ini, ditutuplah "Buku Catatan Perjalanan Hidup" setiap manusia. Dan akan dibuka lembaran buku baru untuk tahun yang akan datang. Kita berharap, akhir dan awal dari lembaran buku catatan hidup kita diisi dengan amal kebaikan. insha Allah..
Bulan Rajab bagaikan anginnya, bulan Sya’ban bagaikan awannya, sedangkan Ramadhan bagaikan hujannya.
Bulan Rajab khusus untuk mendapat ampunan Allah, bulan Sya’ban khusus untuk mendapat syafa’at sedangkan bulan Ramadhan khusus untuk mendapat kebaikan yang berlipat.
Hitungan tahun merupakan pohonnya, bulan Rajab merupakan hari-hari tumbuhnya daun, bulan Sya’ban merupakan hari berbuahnya sedangkan bulan Ramadhan merupakan hari-hari memetiknya.
Rajab adalah bulan membersihkan badan, Sya’ban adalah bulan membersihkan hati dan Ramadhan adalah bulan membersihkan Ruh.
Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi)
Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah)
Amalan-Amalan utama di malam Nishfu Sya’ban, antara lain sebagai berikut:
1. Mandi sunnah saat ghurub matahari (tenggelam matahari). Manfaatnya agar dosa-dosa kita diringankan oleh Allah swt.
2. Menghidupkan malam ini dengan shalawat, doa dan istighfar.
3. Banyak Berdo'a dan berdzkir Kepada Allah Semoga mengampuni dosa-dosa yang lalu.
”Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i)
Allâhumma illam takun ghafarta lanâ fîmâ madha min sya’bân faghfir lanâ fîmâ baqiya minhu.
Ya Allah, jika Engkau belum mengampuni kami di hari-hari berlalu di bulan Sya’ban,
maka ampuni kami pada hari-hari Sya’ban berikutnya.
kemudian banyak membaca :
Subhânallâh
Alhamdulillâh
Lailâha illallâh
Allâhu Akbar
5. Banyak Melakukan Shalat Sunah Mutlaq, Tasbih,Hajat dll dan sedekah.
Waktunya : Setelah shalat sunat ba'diyah Maghrib kemudian dilanjutkan setelah Isya (Fardhu Maghrib, dzikir, ba'diyah Maghrib, Nisfu Sya'ban, (masuk Isya), shalat sunat qobliyah Isya, Fardhu Isya, Ba'diyah Isya, dzikir, lanjutan Dzkir di malam Nisfu Sya'ban, Shalat Tasbih, Mutlaq, Hajat. ). Silahkan pilih yang lebih mudah dilakukan/dikerjakannya, karena Amalam tersebut bersifat Sunah.
Rasulullah saw bersabda:
“…Wahai jiwa yang bernafas panjang, tahukah kamu malam ini? Malam ini adalah malam nishfu Sya’ban, di dalamnya rizki dibagikan, di dalamnya ajal dicatat. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya malam ini…, dan Dia menurunkan para malaikat-Nya ke bumi Mekkah.” (Mafatihul Jinan, bab 1, pasal 2)
6. Di Sunahkan banyak melakukan membaca Al Qur'an Terutama :
Surat Yasin
Surat Al Waqi'ah
Surat As-Sajadah
Surat Al-Mulk dll.
kemudian Berdo'a :
Alhamdulillahirobbil alamin, wa sholatu wassalamu 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala alihi wa sohbihi 'ajmain, Allahumma ya dzal manni wala yumannu 'alaihi, ya dzal jalali wal ikhram, ya dzat thouli wal in'am, la ilaha illa anta dhohrol lajiina, waja rol mustajiriina, wama' manal kho ifina, Allahumma in kunta katab tana indaka fi ummil kitabi syaqiyyan au makhruuman au mathruudan au muqoththoton 'alaina firrizqi, famkhu allahumma bifadhlika syaqo watana wa khirma nana waq titaro rizqina, watsabbitna indaka fi ummil kitabi saii dan marzuuqon muwaffaqon lil khoirooti, fainnaka qulta waqoulukal haqqu, fii kitabikal munzali, 'ala lisani nabiyyikl mursali, yahkhullahu ma yasya'u wayutsbitu, wa indahu ummul kitabi, ilahana bittajallil a'dhomi, fi lailatin nisfi min syahri sya'banal mukarromi, allati yufrokhu fiiha kullu amrin khakimin wayub romu, isrif 'anna minal bala'i ma na'lamu wama la na'lamu, wama anta bihi a'lamu, wa anta 'allamul ghuyub, birokhmatika ya arkhamar rokhimina, washolloallahu 'ala sayyina muhammadin wa 'ala alihi washohbihi wasallam.
Artinya :
“Ya Allah, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan tidak diberi anugerah kepada-Mu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan kenikmatan. Tiada Tuhan melainkan Engkau, dan pertolongannya orang yang mengungsi, dengan keselamatannya orang yang meminta pertolongan dan dengan keamanan serta sentausanya orang yang takut.
Ya Allah, Jika Engkau telah menulis aku disisi Engkau di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit dalam rezekiku, maka hapuskanlah.
Ya Allah, dengan anugerah Engkau , celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezekiku dan tetapkanlah aku di sisi Engkau dalam Ummil Kitab sebagai orang yang beruntung, memperoleh rezeki dan taufiq dalam melakukan kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman Engkau adalah benar didalam Kitab Engkau yang telah diturunkan atas lisan Nabi Engkau yang terutus. Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dan di sisi Allah Ummil Kitab.
Wahai Tuhanku, dengan kenyataan yang agung pada malam pertengahan bulan Sya’ban yang mulia, yang dimalam pertengahan bulan Sya’ban segala perkara yang ditetapkan dibedakan, hapuskanlah dari saya bala/musibah yang saya telah mengetahui dan yang belum saya ketahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, dengan Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Mengasihani. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, atas keluarga dan para shahabat beliau, Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
Intinya sebagai muslim/muslimah kita muhasabah merenung selama satu tahun ini dan Evaluasi Persiapan sebelum datangnya bulan Ramadhan, apa amalan yang kita bisa persembahkan untuk Allah SWT dan Bagaimana menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan Dzkir dan Muhasabah adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Haqeqatnya sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa (baitul maqdis) ke arah Ka'bah.
Wallohu'alam bishowab.
By : Luciola Eberta Jovita/Ayu (dari berbagai Sumber)